Langsung ke konten utama

BERDIRINYA RUMAH MAHASISWA INSAN CITA

Gambar Istimewa
LAPMI - Rumah mahasiswa Insan Cita di dirikan sebagai wadah mahasiswa untuk berkontribusi aktif dalam aksi sosial dan peran sebagai mahasiswa. Sebagai kelembagaan yang mencakup semua elemen mahasiswa baik dari agama maupun lembaga-lembaga mahasiswa lain.

Awal berdirinya Rumah mahasiswa Insan Cita tak lepas dari doktrin yang diberikan sebagai Insan Cita dari ketika aktif di organisasi ekstra kampus. Lebih sederhana mengartikan Insan Cita adalah batang singkong/ubi yang di tancapkan media apapun itu insyaallah akan tetap tumbuh dan bermanfaat. Dari itulah akan terus berkembang menyebar kan kebermanfaatan, tumbuh dengan mandiri dan selalu berlipat ganda.

Tujuan utama adalah gerakan kami lebih kepada sosial dan pengawalan demokrasi, sebagai bukti peran kami sebagai agent dari mahasiswa. Gerakan kolektif oleh rekan-rekan volunteer ikut dalam aksi sosial dan ingin menghidupkan aktivitas mahasiswa seharusnya. Datang dari berbagai kalangan mahasiswa dan latarbelakang, Rumah mahasiswa Insan Cita selalu terbuka selama bisa berkreasi dan mau berinovasi tidak ada keterbatasan.

Program-program Rumah mahasiswa Insan Cita, antara lain;
Rumah Mengaji
Rumah Diskusi
Rumah Sekretariat Organisasi Kepemudaan
Rumah Mengajar (Kewirausahaan)
Rumah Kelas Kepemimpinan Manajemen Organisasi (KMO)


Rumah mahasiswa Insan Cita ialah wujud bukti dari komitmen sebagai Insan Cita yang pernah berkader di organisasi eksternal. Tanpa backingan apapun dan atas dasar ingin menciptakan kemandirian serta kolaborasi dengan berbagai kalangan dan latarbelakang.

Harapan Rumah mahasiswa Insan Cita selalu tumbuh dan berkembang dengan kesadaran peran Insan Cita itu sendiri. Rumah mahasiswa Insan Cita selalu terbuka untuk ikut aksi sosial bersama kami. (bs)

Penulis merupakan pendiri Rumah Mahasiswa Insan Cita kab. Sambas

Komentar

Berita Terpopuler

Konfercab HMI Cabang Sambas Ke-VIII Nihil Gagasan

Foto Bersama Pembukaan Konfercab HMI Cabang Sambas Ke-VIII, Aula Dinas Pendidikan pada Sabtu (27/5/2023). LAPMI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-VIII yang bertempat di Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, yang mana Konfercab merupakan amanat organisasi untuk memilih nahkoda baru, selain itu momen ini juga sebagai sarana evaluasi kinerja kepengurusan satu periode dan sarana menentukan langkah strategis organisasi satu periode ke depan.  Sebagai surat ketetapan Steering Committee (SC) Konfercab Ke-VIII Nomor: 01/SC-KONFERCAB/1444H, menetapkan 5 kandidat Calon Ketua Umum, yakni Irfan Rabbani (Komisariat Manajemen Informatika), Idrus (Komisariat Agrobisnis), Riki Humaidi (Komisariat Tarbiyah), Wahyudi Wibowo Sari (Komisariat Syariah), dan Rizal (Komisariat Syariah). Ada beberapa hal yang menjadi kekecewaan kami dalam pelaksanaan agenda tahunan ini, yang harusnya menjadi ajang adu gagasan dan program strategis k

PERPANJANGAN MASA JABATAN KADES 9 TAHUN DINILAI RAKUS DAN POLITIS

Aktivis kabupaten sambas, Wahyudi Wibowo Sari

Sejumlah Desa di Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas Terendam Banjir

Warga Dusun Parit Cegat melintas di jalan yang terendam banjir, Minggu (29/1/2023). LENSA LAPMI - Sejumlah Desa di Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas terendam banjir akibat hujan deras terus menerus sejak Sabtu malam (28/1/2023). Pantauan di lokasi banjir bahkan sudah merendam rumah warga dan toko toko seperti yang dialami warga Desa Piantus, Kecamatan Sejangkung. "Hingga saat ini hujan masih mengguyur Kecamatan Sejangkung dan kemungkinan air bisa bertambah naik lantaran masih turun hujan, " ujar warga Desa Piantus, Leno, Minggu (29/1/2023). Saat ini kedalaman air sudah lebih dari 30-40 cm ketika di jalan gang dusun parit cegat. Belum ada warga yang mengungsi. Warga mengatakan, tidak dapat berbuat banyak selain mengevakuasi barang-barang yang ada di toko/warung milik mereka ketempat yang lebih tinggi. " Sejumlah toko/warung warga juga terendam dan mereka mengamankan barang - barang untuk disimpan ke tempat tinggi," sambung Leno. Warga memanfaatkan perahu yang b